Kesalahan kecil dibesar-besarkan, apalagi permasalahan yang memang benar terjadinya. Sadar atau tidak yang menjadi kambing hitam selalu pejabat teras. Nah ini merupakan permasalahan besar yang memang menghancurkan kekompakan suatu lembaga itu sendiri dan celakanya yang menghancurkannya organisasi adalah orang-orang yang memang terlibat dalam kepengurusan tersebut maupun para pendahulu yang memang terlibat dalam organisasi tersebut walaupun bukan mempunyai posisi sebagai ketua umum yang seolah mengeluarkan statement yang seakan-akan sok suci.
Memang harus kita ketahui sadar atau tidak berbicara memang sangatlah mudah, kita sanggup berbicara dari pagi hingga malam apalagi dalam hal provokasi dan fitnah serta mengumbar kejelekan.. seharusnya jika memang kita berintelektualitas tinggi, mengapa kita tidak memperbaikinya dan mengapa kita selalu mencari kesalahan (pusing ach banyak sekali kenapanya ).
Nah jika sekarang organisasi kita mengalami banyak permasalahan, mengapa kita tidak mengeluarkan sebuah pertanyaan sederhana “apa yang bisa saya lakukan untuk membangun organisasi ini kedepan….?”. bukankah pada hakikatnya organiasi ini besar karena kita dan mundurnya juga karena kita bukan karena satu orang saja organisasi menjadi besar namun lebih karena kemampuan orang-orang yang memang berada di dalamnya.
Lalu sekarang mau dibawa kemana..? (mengutip lirik lagu armada), organisasi yang memang kita miliki sebesar ini, kita diamkan dan terus saling menyalahkan.
Sekarang kembali ke pertanyaan mendasar kita, akankah kita saling menyalahkan ataupun berhenti menyalahkan dan melakukan mengutip slogan kampanye kandidat ketum PB-HMI yang memang terpilih “kita tidak pernah tau, kita berjuang untuk siapa tapi mungkin saja apa yang kita perbuat hari ini akan bermanfaat bagi puluhan, ratusan bahkan ribuan orang diluar sana”.
Hal-hal kecil yang memang bisa kita lakukan untuk membawa organisasi ini kea rah yang lebih baik.. Ingat satu lagi berbicara di FACEBOOK tidak akan merubah apa-apa tapi perlu kerja nyata untuk mewujudkannya kedalam aksi yang nyata.
di edit oleh : Khairul ifrad, S. Pd
0 komentar:
Posting Komentar